Peran Komunikasi bagi Entrepreneur Muda



Rabu, 11 Desember 2013

6. Dampak Positif & Negatif adanya Komunikasi dalam Berbisnis

Dampak komunikasi kita artikan sebagai pengaruh yang ditimbulkan pesan komunikator dalam diri komunikannya. Terdapat tiga tataran pengaruh dalam diri komunikan, yaitu
  1. Kognitif yakni seseorang menjadi tahu tentang sesuatu.
  2. Afektif yakni sikap seseorang terbentuk, misalnya setuju atau tidak setuju terhadap sesuatu.
  3. Konatif yakni tingkah laku, yang membuat seseorang bertindak melakukan sesuatu.
Dampak komunikasi dapat diukur dengan membandingkan antara pengetahuan, sikap, dan tingkah laku sebelum dan sesudah komunikan menerima pesan (lihat Stuart, 1987). Karenanya, dampak adalah salah satu elemen dalam komunikasi yang penting untuk mengetahui berhasil atau tidaknya komunikasi yang anda inginkan.

Dalam makalah ini, dapat dinyatakan bahwa motif komunikasi mendorong kita melakukan tindak komunikasi dengan penyampaian pesan. Pesan yang sampai pada komunikan kita menimbulkan dampak, sehingga persoalan utama dalam komunikasi efektif adalah sejauh mana motif komunikasi komunikator terwujud dalam diri komunikannya. Apabila motif komunikasi kita maknai sebagai tujuan komunikasi, maka dapat dinyatakan bahwa :
  1. Apabila hasil yang didapatkan sama dengan tujuan yang diharapkan maka dapat dikatakan bahwa komunikasi berlangsung efektif.
  2. Apabila hasil yang didapatkan lebih besar dari tujuan yang diharapkan maka dapat dikatakan bahwa komunikasi berlangsung sangat efektif. Dan sebaliknya,
  3. Apabila hasil yang diharapkan lebih kecil dari tujuan yang diharapkan maka dapat dikatakan bahwa komunikasi tidak atau kurang efektif.
EVALUASI KOMUNIKASI BISNIS

2.1  Pengertian Evaluasi

Menurut Dra. S. Widiastuti di dalam buku Kamus Lengkap 15.000.000 evaluasi berasal dari bahasa inggris yakni evaluate yang artinya menentukan nilainya; menilaikan.
Sedangkan menurut Ananda Santoso dalam buku Kamus Lengkap Bahasa Indonesia pengertian dari evaluasi adalah penilaian.

Evaluasi komunikasi menurut Jane Gibson dan Richard Hodgetts dalam Organizational Communication: A Managerial Perspective (Andre Hardjana,2000:10) adalah ”suatu analisis yang lengkap atas sistem-sistem komunikasi internal dan eksternal dari suatu organisasi”. Begitu pula definisi yang diberikan oleh Joseph A. Kopec, seperti yang dikutip cutlip, Center danBroom (Ngurah Putra, 1998 : 26) yang menyatakan evaluasi komunikasi ”sebagai sebuah analisis lengkap tentang komunikasi organisasi baik internal maupun eksternal yang dirancang untuk memahami kebutuhan, kebijakan, praktek dan kemampuan komunikasi, dan untuk menemukan data sehingga manajemen puncak dapat membuat keputusan yang ekonomis dan berdasarkan informasi lengkap tentang tujuan kedepan komunikasi organisasi”. Sedangkan Anthony Booth, mendefinisikan evaluasi komunikasi sebagai ”proses pembuatan analisis atas komunikasi-komunikasi didalam organisasi oleh konsultan internal atau eksternal dengan tujuan untuk meningkatkan efisiensi organisasi”. Dengan pembatasan ruang lingkup pada komunikasi internal saja dan efisiensi, yang umumnya memiliki arti jangka pendek, menunjukkan kalau evaluasi komunikasi sebaiknya dianggap sesuatu yang mudah untuk ditangani dan perlu dilakukan berulang-ulang secara teratur (Andre Hardjana, 2000:11-12).

2.2 Tujuan  dan  Alasan Penyelenggaraan Evaluasi

Seperti yang sudah disebutkan diatas bahwa penyelenggaraan evaluasi komunikasi bisnis bermanfaat bagi kelangsungan dan efektivitas komunikasi bisnis dalam organisasi, yakni :
  1. untuk mengetahui apakah dan dimana terjadi kelebihan (overload) atau kekurangan (underload) muatan komunikasi bisnis berkaitan dengan topik, sumber dan saluran komunikasi bisnis.
  2. untuk menilai kualitas informasi dan mengukur kualitas hubungan-hubungan komunikasi bisnis secara khusus mengukur kepercayaan antar pribadi (trust), dukungan, keramahan, dan kepuasan kerja.
  3. untuk mengenali jaringan-jaringan yang aktif operasional komunikasi bisnis non formasl dan membandingkannya dengan komunikasi bisnis formal.
  4. untuk mengetahui sumber-sumber kemacetan (bottleneck) arus informasi dan para penyaring informasi (gatekeeper) dengan memperbandingkannya dengan peran masing-masing dalam jaringan komunikasi bisnis.
  5. untuk mengenali kategori dan contoh pengalaman dan peristiwa komunikasi bisnis yang positif maupun negative
  6. untuk menggambarkan pola-pola komunikasi bisnis pada tingkat pribadi, kelompok maupun organisasi berkaitan dengan komponen komunikasi , frekuensi dan kualitas interaksi
  7. untuk memberikan rekomendasi tentang perubahan atau perbaikan yang perlu dilakukan (Andre Hardjana, 2000:16-17).
Sedangkan alasan-alasan diselenggarakannya evaluasi komunikasi bisnis adalah :
    1. untuk mengetahui apakah program komunikasi bisnis berjalan dengan baik
    2. ingin membuat diagnosis tentang masalah yang terjadi atau berpotensi dan peluang yang mungkin terbuang
    3. ingin melakukan evaluasi atas kebijakan baru atau praktek komunikasi bisnis yang terjadi
    4. ingin memeriksa hubungan antara komunikasi bisnis dengan tindakan operasional lain
    5. ingin menyusun anggaran kegiatan komunikasi
    6. ingin menetapkan patok banding
    7. ingin mengukur kemajuan dan perkembangan dengan membandingkannya dengan patok banding tadi
    8. ingin mengembangkan atau melakukan restrukturisasi fungsi-fungsi komunikasi bisnis
    9. dan ingin membangun landasan dan latar belakang guna mengembangkan kebijakan dan program komunikasi bisnis baru (Andre Hardjana, 2000:17-18).


Tidak ada komentar:

Posting Komentar