Dampak komunikasi kita artikan sebagai pengaruh yang
ditimbulkan pesan komunikator dalam diri komunikannya. Terdapat tiga tataran
pengaruh dalam diri komunikan, yaitu
- Kognitif
yakni
seseorang menjadi tahu tentang sesuatu.
- Afektif yakni sikap seseorang
terbentuk, misalnya setuju atau tidak setuju terhadap sesuatu.
- Konatif yakni tingkah laku, yang
membuat seseorang bertindak melakukan sesuatu.
Dampak komunikasi dapat diukur dengan membandingkan
antara pengetahuan, sikap, dan tingkah laku sebelum dan sesudah komunikan
menerima pesan (lihat Stuart, 1987). Karenanya, dampak adalah salah satu
elemen dalam komunikasi yang penting untuk mengetahui berhasil atau tidaknya
komunikasi yang anda inginkan.
Dalam makalah ini, dapat dinyatakan bahwa motif
komunikasi mendorong kita melakukan tindak komunikasi dengan penyampaian pesan.
Pesan yang sampai pada komunikan kita menimbulkan dampak, sehingga persoalan
utama dalam komunikasi efektif adalah sejauh mana motif komunikasi komunikator
terwujud dalam diri komunikannya. Apabila motif komunikasi kita maknai sebagai
tujuan komunikasi, maka dapat dinyatakan bahwa :
- Apabila
hasil yang didapatkan sama dengan tujuan yang diharapkan maka dapat
dikatakan bahwa komunikasi berlangsung efektif.
- Apabila
hasil yang didapatkan lebih besar dari tujuan yang diharapkan maka dapat
dikatakan bahwa komunikasi berlangsung sangat efektif. Dan sebaliknya,
- Apabila
hasil yang diharapkan lebih kecil dari tujuan yang diharapkan maka dapat
dikatakan bahwa komunikasi tidak atau kurang efektif.
EVALUASI KOMUNIKASI BISNIS
2.1 Pengertian Evaluasi
Menurut Dra. S. Widiastuti di dalam buku Kamus
Lengkap 15.000.000 evaluasi berasal dari bahasa inggris yakni evaluate
yang artinya menentukan nilainya; menilaikan.
Sedangkan menurut Ananda Santoso dalam buku Kamus
Lengkap Bahasa Indonesia pengertian dari evaluasi adalah penilaian.
Evaluasi komunikasi menurut Jane Gibson dan Richard
Hodgetts dalam Organizational Communication: A Managerial Perspective (Andre
Hardjana,2000:10) adalah ”suatu analisis yang lengkap atas sistem-sistem
komunikasi internal dan eksternal dari suatu organisasi”. Begitu pula definisi
yang diberikan oleh Joseph A. Kopec, seperti yang dikutip cutlip, Center
danBroom (Ngurah Putra, 1998 : 26) yang menyatakan evaluasi komunikasi
”sebagai sebuah analisis lengkap tentang komunikasi organisasi baik internal
maupun eksternal yang dirancang untuk memahami kebutuhan, kebijakan, praktek
dan kemampuan komunikasi, dan untuk menemukan data sehingga manajemen puncak
dapat membuat keputusan yang ekonomis dan berdasarkan informasi lengkap tentang
tujuan kedepan komunikasi organisasi”. Sedangkan Anthony Booth, mendefinisikan
evaluasi komunikasi sebagai ”proses pembuatan analisis atas
komunikasi-komunikasi didalam organisasi oleh konsultan internal atau eksternal
dengan tujuan untuk meningkatkan efisiensi organisasi”. Dengan pembatasan ruang
lingkup pada komunikasi internal saja dan efisiensi, yang umumnya memiliki arti
jangka pendek, menunjukkan kalau evaluasi komunikasi sebaiknya dianggap sesuatu
yang mudah untuk ditangani dan perlu dilakukan berulang-ulang secara teratur (Andre
Hardjana, 2000:11-12).
2.2 Tujuan dan Alasan Penyelenggaraan
Evaluasi
Seperti yang sudah disebutkan diatas bahwa
penyelenggaraan evaluasi komunikasi bisnis bermanfaat bagi kelangsungan dan
efektivitas komunikasi bisnis dalam organisasi, yakni :
- untuk
mengetahui apakah dan dimana terjadi kelebihan (overload) atau
kekurangan (underload) muatan komunikasi bisnis berkaitan dengan
topik, sumber dan saluran komunikasi bisnis.
- untuk
menilai kualitas informasi dan mengukur kualitas hubungan-hubungan
komunikasi bisnis secara khusus mengukur kepercayaan antar pribadi (trust),
dukungan, keramahan, dan kepuasan kerja.
- untuk
mengenali jaringan-jaringan yang aktif operasional komunikasi bisnis non
formasl dan membandingkannya dengan komunikasi bisnis formal.
- untuk
mengetahui sumber-sumber kemacetan (bottleneck) arus informasi dan
para penyaring informasi (gatekeeper) dengan memperbandingkannya
dengan peran masing-masing dalam jaringan komunikasi bisnis.
- untuk
mengenali kategori dan contoh pengalaman dan peristiwa komunikasi bisnis
yang positif maupun negative
- untuk
menggambarkan pola-pola komunikasi bisnis pada tingkat pribadi, kelompok
maupun organisasi berkaitan dengan komponen komunikasi , frekuensi dan
kualitas interaksi
- untuk
memberikan rekomendasi tentang perubahan atau perbaikan yang perlu
dilakukan (Andre Hardjana, 2000:16-17).
Sedangkan alasan-alasan diselenggarakannya evaluasi
komunikasi bisnis adalah :
- untuk
mengetahui apakah program komunikasi bisnis berjalan dengan baik
- ingin
membuat diagnosis tentang masalah yang terjadi atau berpotensi dan
peluang yang mungkin terbuang
- ingin
melakukan evaluasi atas kebijakan baru atau praktek komunikasi bisnis
yang terjadi
- ingin
memeriksa hubungan antara komunikasi bisnis dengan tindakan operasional
lain
- ingin
menyusun anggaran kegiatan komunikasi
- ingin
menetapkan patok banding
- ingin
mengukur kemajuan dan perkembangan dengan membandingkannya dengan patok
banding tadi
- ingin
mengembangkan atau melakukan restrukturisasi fungsi-fungsi komunikasi
bisnis
- dan
ingin membangun landasan dan latar belakang guna mengembangkan kebijakan
dan program komunikasi bisnis baru (Andre Hardjana, 2000:17-18).
Tidak ada komentar:
Posting Komentar